OBAT ANALGETIK DAN OBAT
ANTIEPILEPSI
RESUME
Untuk memenuhi matakuliah
Farmakologi
yang dibina oleh Bapak Arif Mulyadi, S.Kep. Ns. M.Kep
Oleh
Ilus Fediastari
1201300003
Tingkat IA
PROGRAM STUDI DIII
KEPERAWATAN BLITAR
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
Mei 2013
OBAT ANALGETIK
1. PENGERTIAN
Obat penghilang rasa
nyeri, sistem kerja menghambat dan mengganggu sistesis protaglandin.
(neurotransmitter nyeri).
PO, diabsorbsi melaliu GI
dimetabolisme di hepar, eksresi urine.
2. PENGGOLONGAN
a) Obat Anti-Inflamasi, bereaksi pada lokasi injury
b) Anastesi lokal, berkerja dengan menghalangi(block) syaraf tepi
c) Opioid,tricyclic anti-depresan,noradrenalin, bekerja dengan menutup
“pintu gerbang respon nyeri” pda nerves dorsal(sensory) dab thalamus.
d) Opioid, bekerja dengan penggantian respon rasa nyeri pada SSP
OBAT-OBAT
PADA NYERI RINGAN DAN SEDANG
PARACETAMOL
INDIKASI:
Antipiretik dan analgesih ringan. Tidak berpengaruh pada agregasi trombosit.
Tak menimbulkan iritasi pada mukosa lambung. Efektif pada seseorang yang
intoleransi pada asprin. Tidak berhubungan dengan sindrom Reye.
CARA
KERJA: Menghambat biosintesis
Prostaglandin dalam beberapa keadaan (ex: demam). Berbeda dari NSAID masih
dalam penelitian.
EFEK
SAMPING: Pemicu nekrose hepatic, gagal
hepar, gagal ginjal.
ASPIRINE (ACETYLSALICYLATE)
INDIKASI:
Antipyretic dan Analgesik ringan. Memiliki anti inflamasi,jika digunakan dengan
dosis yang tinggi.
CARA
KERJA:
Menghambat biosintesis
prostaglandin.
Efektif
menghalangi(block) pembentukan tromboksan pada trombosit, sama halnya dengan
pembentukan prostaglandin.
EFEK
SAMPING:
v Salicylism—keracunan dosis salicylates yang terkandung dalam aspirin
menyebabkan tinitus, ketulian, mual, muntah, nyrei abdomen, demam.
v Dispepsia biasanya kehilangan darah lambung yang ringan,dapat
mengancan kehidupan. Iritasi mukosa lambung.
Merusak lambung dengan melemahkan mekanisme proteksi lambung, dengan
memblok prostaglandin=mencegah sekresi mukus,menstimulasi HCl.
v Sensitive astma: terjadi mendekati 5% dari asmatic. Berhubungan dengan
polip. Abnormalitas leukotrine. Mengaktivasi eosinofil dan mast cell—respon
alergi (igE)
v Reye sindrom. Penyakit jarang pada anak—anak gagal
hepar,encephalopathy.
KONTRAINDIKASI:
penderita Ulkus peptikum, pada neonatus dengan hiperbilirubinaemia.
INTERAKSI OBAT: Aspirin meningkatkan risiko
pendarahan
IBUPROFEN
CARA
KERJA: memblok COX. Menurunkan kerja anti—hipertensi dengan membllok
natriuretic pada ginjal.
INDIKASI:
Anti—inflamantory untuk nyeri berat, injury jaringan lunak minor. Dismenorrhoea
KONTRAINDIKASI:
penderita sirosis hepatis, sindrom nefrotik, gagal jantung.
EFEK
SAMPING: Iritasi lambung ringan, gangguan ginjal
OBAT TOPIKAL NSAID
(Non—Steroidal Anti—Inflammatory Drug)
IBUPROFEN & PIROXICAM dapat dikemas dalam bentuk topikal, efektif
pada injury jaringan lunak dan kondisi lokal inflamasi. Dapat menyebabkan
iritasi kulit lokal.
NEFOPAM
INDIKASI: tidak mempengaruhi
kerja obat analgesik lainnya. Tidak melukai mukosa
lambung. Depresi sal. Respirasi ringan
CARA KERJA: memblok amina dengan cepat.
EFEK
SAMPING: kejang, oedema cerebri. Kematian, berkeringat, mual, sakit kepa
Mulut kering, insomnia, anoreksia, pusing, retensi urine pada
penderita pembesaran prostat.
KONTRAINDIKASI:
penderita epilepsi, pasien yang menerima inhibitor monoamin oksidase (MAO).
IMA, glaukoma.
OPIOID
MORPHINE
INDIKASI:
meringankan nyeri, IMA: secara IV bolus, Post—op(IV/IC).
Menghilangkan nyeri, pengobatan gagal
ventrikel kiri akut(dengan mendilatasi arteri pulmonar, dan aorta). Memblok
batuk(codeine), menyembuhkan diare(codeinne)
CARA KERJA: meringankan rangsang nyeri dan
respon emosional.
EFEK SAMPING: menekan sensitivitas pernapasan
pusat pada CO2, hipoventilasi: asma, bronkitisemfisema,hipoxemia,
bronkokonstriksi, muntah, meningkatkan tonus otot polos, konstipasi , MIOSIS
KONTRAINDIKASI: Penyakit paru kronis,
hipotiroidism,penyakit hati kronik, gagal ginjal kronik, coma, penderita asma,
DIAMORPHINE (HEROIN)
INDIKASI: analgesik (parenteral). Penghalang
respon cerebri.
EFEK SAMPING: sam seperti MORPHINE
PETHIDINE
INDIKASI: dpat digunakan pada kehamilan
EFEK SAMPING: Depresi respiratory, muntah, kontraksi otot polos GI.melepaskan histamin memicu batuk.
Euphoria ringan, Kejang. Menunda pengosongan lambung(jadi tidak merasa
lapar,dapat u/ diet).
NALOXONE (IV)
INDIKASI: pernapasan infant post—partum saat
ibu menerima analgesik opioid selama persalinan.
NALTREXONE (PO)
Ritter(2008).
OBAT
ANTIEPILEPSI
1. PENGERTIAN OBAT ANTIEPILEPSI
Obat yang digunakan untuk mengatasi epilepsi.
(Karch,2011)
2. PENGGOLONGAN OBAT ANTIEPILEPSI
Berdasarkan jenis bangkitan:
a. Bangkitan Generalisata (bangkitan menyeluruh). Aktivitas listrik masif dipicu dari salah
satu area otak menyebar cepat melalui kedua hemisfer otak, di seluruh
otak,penderita kehilangan kesadaran.
Digolongkan menjadi 5 jenis:
1. Bangkitan tonik-klonik (bangkitan grand
mal)
Efect:kontraksi otot tonik-klonik, kehilangan
kesadaran, kebingungan&kelelahan(masa pemulihan)
2. Bangkitan absence (bangkitan
petit mal)
Efect:kehilangan kesadaran dg tiba-tiba
3. Bangkitan mioklonik (jarang
terjadi)
Efect: kontaksi otot yang singkat
4. Bangkitan demam (pada anak-anak,dapat sembuh)
Demamsangat tinggi&kejang
5. Status epileptikus (sangat bahaya)
Bangkiatn terus berulang
b. Bangkitan Parsial (bangkiat fokal).satu area otak,tidak menyebar ke
anggota tubuh lain
1. Bangkitan parsial sederhana, satu area otak,satu gerakan otot/sensori
2. Bangkitan parsial kompleks,
perubahan sensori kompleks: halusinasi,distorsi mental,
kehilangan kesadaran, perubahan kepribadian
Perubahan Motorik: inkontinesia
urine,diarrhea,mengungyah
(Karch,2011)
Obat-Obat ANTIEPILEPSI
2.a.1. Untuk mengatasi Bangkitan Grand Mal
Ex:
Hidantoin,barbiturat, obat semacam barbiturat
CARA KERJA OBAT
Menstabilkan membran
syaraf pada SSP dg mempengaruhi saluran ion—menurunkan
eksitabilitas&hipereksitabilitas.
Mengurangi konduksi jalur
syaraf—sehingga mengurangi respon tonik-klonik,otot,emosional thd stimulus
Mengurangi ledakan
listrik tiba-tiba
sedasi
INDIKASI
ü Bangkitan tonik-klonik, status epileptikus, pencegahan bangkitan
post-bedah syaraf, sedasi,relaksasi otot
KONTRAINDIKASI
Ø Pada pasien alergi pada salah satu obat antiepilepsi diatas, ibu
hamil, ibu menyusui, penderita kerusakan
hati&ginjal
EFEK SAMPING
v Depresi SSP: depresi, kebingungan,rasa mengantuk,
letarghi,kelemahan,konstipasi, mulut kering, anoreksia, aritmia, retensi urine,
kehilangna libido, perubahan tekanan darah.
HIDANTOIN (Efek samping:toksisitas hati,supresi tulang belakang,
hiperplasia
gingival, toksisitas seluler, reaksi dermatologis:hirsutisme,kulit wajah kasar), terdiri dari beberapa agens
·
Fenitoin (Dilantin) PO/PARENTERAL
INDIKASI: mengatasi bangkitan tonik-klonik, status epileptikus,
mengatasi bangkitan post-bedah syaraf.
Kontraindikasi: penderita kerusakan hati
·
Etotoin (Peganon)
·
Fosfenitoin (Serebiks) IM/IV
INDIKASI: Mengendalikan Status Epileptikus jangka pendek, mencegah
bangkitan post-bedah syaraf.
Kontraindikasi: penderita kerusakan hati&ginjal
IMPLIKASI PERAWAT: Pantau ketat reaksi kardiovaskuler
·
Mefenitoin (Mesantoin)
INDIKASI: Mengobati bangkitan tonik-klonik,mioklonik, parsial(fokal)
Kontraindikasi: penderita kerusakan hati
Efeksampng: toksisitas hati yang berat, supresi sumsum tulang, reaksi
dermatologis.
BARBITURAT dan obat sejenisnya
·
Fenobarbital (Solfoton,
Luminal) PO/PARENTERAL
Menekan konduksi motorik
INDIKASI: Mengendalikan status epileptikus, bangkitan akut, Eklamsia,
Tetanus, mengobati bangkitak tonik-klonik,parsial sederhana
·
Pirimidon (Mysoline) PO,dapat dikombinasi dengan agens
antiepilepsi lain
INDIKASI: Mengobati bangkitan tonik-klonik,parsial
·
Mefobarbital (Mebaral)
INDIKASI: Mengobati bangkitan tonik-klonik,absence,
Agens ansiolitik/hipnotik.
Efek samping: Sistem Kardiovaskular (hipotensi,bradikardi,kolaps
sirkulasi), pernapasan (apnea,hipoventilasi)SSP dan GI tract.
BENZODIAZEPIN
Mengurangi eksitabilitas&konduksi
Memperkuat efect GABA(gammaaminobutirat acid), merupakan
neurotransmitter penghambat yang menstabilkan membran sel syaraf. Kerja di
sitem LIMBIK
Efect:
relaksasi otot,mengurani ansietas
·
Diazepam (Valium) PO/PARENTERAL/REKTAL
INDIKASI: mengurangi ketegangan, kecemasan, spasme otot,
mengobati kejang berat, status epileptikus, sindrom putus alkohol,
pengobatan tetanus, mengatasi kecemasan pra-op.
Kontraindikasi: pengobatan epilepsi jangka panjang.
·
Klonazepam (Klonopin)
INDIKASI: Pengobatan bangkitan absence,mioklonik
2.a.2. Untuk mengatasi Bangkitan Petit Mal
CARA KERJA OBAT:
Menekan bangkitan absence
Penghambat jalur saraf
otak
KONTRAINDIKASI:
Ø Pasien yang alergi obat suksinimid, penderita kerusakan
hati&ginjal, kehamilan,laktasi, posfiris intermiten.
EFEK
SAMPING:
v Efek depresi pada SSP: depresi, rasa mengantuk,
keletihan,ataksia,insomnia,sakit kepala,penglihatan kabur.
v Depresi pada GI tract: mual, muntah, anoreksia, Weightloss, nyeri pada
GI tract, konstipasi dan diare
v Supresi sumsum tulang, pantitopenia
v Reaksi dermatologia: prurutus, urtikaria, alopesia, Johnson syndrome
SUKSINIMID,
Menekan aktivitas listrik abnormalitas otak,
terdiri dari beberapa agens:
·
Etosuksimid (Zarotin) PO
·
Metsuksimid (Celontin) PO
Efeksamping; supresi sumsum tulang
·
Fensuksimid (Milontin)
OBAT
LAIN MENGATASI BANGKITAN PETIT MAL
ASAM VALPROAT
Mengurangi
aktivitas listrik abnormal dalam otak, Meningkatkan aktivitas GABA pada
reseptor inhibito, Mengatasi bangkitan mioklonik
INDIKASI:
Mengatasi mania, migren, bangkitan parsial
Kontraindikasi:
penderita kerusakan hati, kehamilan, laktasi.
ASETAZOLAMID
Sangat
efektiv bagi anak-anak
INDIKASI:
Glaukoma sudut terbuka, glaukoma sekunder, Sebagai profilaksis dan pengobatan
mountain sickness (rasa sesak napas, sakit kepala,, muntah saat di tempat
tinggi dg lapisan udara yang tipis), mengurangi edema dalam CHF
Kontra
indikasi: Kehamilan, laktasi
ZONISAMIDE(Zonegram)
Menghambat
saluran natrium dan kalsium yang sensitiv terhadap voltase—sehingga
menstabilkan membran neuron
Mengatur
pelepasan neurotransmitter eksitory
INDIKASI:
Mengatasi bangkitan absence.
Kontraindikasi:
Kehamilan dan Laktasi
Efeksamping:
Risiko pembentukan batu ginjal, risiko terjadinya bangkitan.
2.b Untuk mengatasi Bangkitan
Parsial (Fokal)
CARA
KERJA OBAT:
Untuk mengendalikan
bangkitan parsial.
Menyetabilkan membran
syaraf, dengan jalan mengubah saluran natrium&kalium, meningkatkan
aktivitas GABA(neurotransmitter inhibitor).
Karbamazepin,
okskarbamazepin,felbamat: Terapi tunggal
KONTRAINDIKASI:
Alergi, Supresi sumsum tulang, disfungsi hati berat, kehamilan,
laktasi, batu ginjal.
EFEK SAMPING:
v Depresi SSP:Rasa mengantuk,keletihan, kelemahan,kebingungan,sakit
kepala,insomnia,
v Depresi GI: mual,muntah, anoreksia,
v ISPA, meracuni sumsum
tulang/supresi sumsum tulang
OBAT-OBAT
·
Karbamazepin (Tegretol,atreol,dll)
Menghambat saluran natrium
INDIKASI: Berkaitan Antidepresan trisiklik,mengobati bangkitan
tonik-klonik,neuralgia trigeminal.
Kontraindikasi: kehamilan, laktasi
·
Klorazepat (Tranxene,
Gen-Xene)
INDIKASI: mengatasi kecemasanputus alkohol
Kontraindikasi: kehamilan, laktasi
·
Felbamat (Felbatol)
INDIKASI: mengobati bangkitan pada sindrom Lennox-Gastaut pada anak
Kontraindikasi: kehamilan, laktasi
Efek samping: gagal hati berat, anemia aplastik
·
Gabapentin (Neurotin)
INDIKASI:pengobatan bangkitan orang dewasa%anak(3—12th),mengatasi
tremor akibat sklerosis multipel, nyeri neuropati, gangguan bipolar,
profilaksis migren
Kontraindikasi: kehamilan, laktasi
·
Lamotigrin (Lamictal)
·
Levetirasetam (Keppra)
·
Okskarbazepin (Trileptal)
·
Tiagabin (Gabiril)
·
Topiramat (Topamax) (Karch,2011)
References:
Karch,
A.M. 2011. Farmakologi Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Ritter,
J.M. 2008. Clinical Pharmacology and
Therapeutic 4edition. London: Arnold Hodder.
0 komentar:
Posting Komentar