Kamis, 18 Desember 2014

farmakologi: obat analgetik&antiepilepsi


OBAT ANALGETIK DAN OBAT ANTIEPILEPSI



RESUME
Untuk memenuhi matakuliah
Farmakologi
yang dibina oleh Bapak Arif Mulyadi, S.Kep. Ns. M.Kep





Oleh
Ilus Fediastari
1201300003
Tingkat IA
























PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
Mei 2013


OBAT ANALGETIK
1.      PENGERTIAN
Obat penghilang rasa nyeri, sistem kerja menghambat dan mengganggu sistesis protaglandin. (neurotransmitter nyeri).
PO, diabsorbsi melaliu GI dimetabolisme di hepar, eksresi urine.
2.      PENGGOLONGAN
a)      Obat Anti-Inflamasi, bereaksi pada lokasi injury
b)      Anastesi lokal, berkerja dengan menghalangi(block) syaraf tepi
c)      Opioid,tricyclic anti-depresan,noradrenalin, bekerja dengan menutup “pintu gerbang respon nyeri” pda nerves dorsal(sensory) dab thalamus.
d)      Opioid, bekerja dengan penggantian respon rasa nyeri pada SSP
OBAT-OBAT PADA NYERI RINGAN DAN SEDANG
PARACETAMOL
INDIKASI: Antipiretik dan analgesih ringan. Tidak berpengaruh pada agregasi trombosit. Tak menimbulkan iritasi pada mukosa lambung. Efektif pada seseorang yang intoleransi pada asprin. Tidak berhubungan dengan sindrom Reye.
CARA KERJA:  Menghambat biosintesis Prostaglandin dalam beberapa keadaan (ex: demam). Berbeda dari NSAID masih dalam penelitian.
EFEK SAMPING: Pemicu  nekrose hepatic, gagal hepar, gagal ginjal.
ASPIRINE (ACETYLSALICYLATE)
INDIKASI: Antipyretic dan Analgesik ringan. Memiliki anti inflamasi,jika digunakan dengan dosis yang tinggi.
CARA KERJA:
*      Menghambat biosintesis prostaglandin.
*      Efektif menghalangi(block) pembentukan tromboksan pada trombosit, sama halnya dengan pembentukan prostaglandin. 
EFEK SAMPING:
v  Salicylism—keracunan dosis salicylates yang terkandung dalam aspirin menyebabkan tinitus, ketulian, mual, muntah, nyrei abdomen, demam.
v  Dispepsia biasanya kehilangan darah lambung yang ringan,dapat mengancan kehidupan. Iritasi mukosa lambung.
Merusak lambung dengan melemahkan mekanisme proteksi lambung, dengan memblok prostaglandin=mencegah sekresi mukus,menstimulasi HCl.
v  Sensitive astma: terjadi mendekati 5% dari asmatic. Berhubungan dengan polip. Abnormalitas leukotrine. Mengaktivasi eosinofil dan mast cell—respon alergi (igE)
v  Reye sindrom. Penyakit jarang pada anak—anak gagal hepar,encephalopathy.
KONTRAINDIKASI: penderita Ulkus peptikum, pada neonatus dengan hiperbilirubinaemia.
 INTERAKSI OBAT: Aspirin meningkatkan risiko pendarahan
IBUPROFEN
CARA KERJA: memblok COX. Menurunkan kerja anti—hipertensi dengan membllok natriuretic pada ginjal.
INDIKASI: Anti—inflamantory untuk nyeri berat, injury jaringan lunak minor. Dismenorrhoea
KONTRAINDIKASI: penderita sirosis hepatis, sindrom nefrotik, gagal jantung.
EFEK SAMPING: Iritasi lambung ringan, gangguan ginjal
OBAT TOPIKAL NSAID (Non—Steroidal Anti—Inflammatory Drug)
IBUPROFEN & PIROXICAM dapat dikemas dalam bentuk topikal, efektif pada injury jaringan lunak dan kondisi lokal inflamasi. Dapat menyebabkan iritasi kulit lokal.
            NEFOPAM
            INDIKASI: tidak mempengaruhi kerja obat analgesik lainnya. Tidak melukai mukosa
lambung. Depresi sal. Respirasi ringan
CARA KERJA: memblok amina dengan cepat.
EFEK SAMPING: kejang, oedema cerebri. Kematian, berkeringat, mual, sakit kepa
Mulut kering, insomnia, anoreksia, pusing, retensi urine pada penderita pembesaran prostat.
KONTRAINDIKASI: penderita epilepsi, pasien yang menerima inhibitor monoamin oksidase (MAO). IMA, glaukoma.
            OPIOID
        MORPHINE
            INDIKASI: meringankan nyeri, IMA: secara IV bolus, Post—op(IV/IC).
Menghilangkan nyeri, pengobatan gagal ventrikel kiri akut(dengan mendilatasi arteri pulmonar, dan aorta). Memblok batuk(codeine), menyembuhkan diare(codeinne)
CARA KERJA: meringankan rangsang nyeri dan respon emosional.
EFEK SAMPING: menekan sensitivitas pernapasan pusat pada CO2, hipoventilasi: asma, bronkitisemfisema,hipoxemia, bronkokonstriksi, muntah, meningkatkan tonus otot polos, konstipasi , MIOSIS
KONTRAINDIKASI: Penyakit paru kronis, hipotiroidism,penyakit hati kronik, gagal ginjal kronik, coma, penderita asma,
DIAMORPHINE (HEROIN)
INDIKASI: analgesik (parenteral). Penghalang respon cerebri.
EFEK SAMPING: sam seperti MORPHINE
PETHIDINE
INDIKASI: dpat digunakan pada kehamilan
EFEK SAMPING: Depresi respiratory,  muntah, kontraksi otot polos GI.melepaskan histamin memicu batuk. Euphoria ringan, Kejang. Menunda pengosongan lambung(jadi tidak merasa lapar,dapat u/ diet).
NALOXONE (IV)
INDIKASI: pernapasan infant post—partum saat ibu menerima analgesik opioid selama persalinan.
NALTREXONE (PO)
                                                                                    Ritter(2008).

OBAT ANTIEPILEPSI
1.      PENGERTIAN OBAT ANTIEPILEPSI
Obat yang digunakan untuk mengatasi epilepsi. (Karch,2011)
2.      PENGGOLONGAN OBAT ANTIEPILEPSI
Berdasarkan jenis bangkitan:
a.      Bangkitan Generalisata (bangkitan menyeluruh). Aktivitas listrik masif dipicu dari salah satu area otak menyebar cepat melalui kedua hemisfer otak, di seluruh otak,penderita kehilangan kesadaran.
Digolongkan menjadi 5 jenis:
1.      Bangkitan tonik-klonik (bangkitan grand mal)
Efect:kontraksi otot tonik-klonik, kehilangan kesadaran, kebingungan&kelelahan(masa pemulihan)
2.      Bangkitan absence (bangkitan petit mal)
Efect:kehilangan kesadaran dg tiba-tiba
3.      Bangkitan mioklonik  (jarang terjadi)
Efect: kontaksi otot yang singkat
4.      Bangkitan demam (pada anak-anak,dapat sembuh)
Demamsangat tinggi&kejang
5.      Status epileptikus (sangat bahaya)
Bangkiatn terus berulang
b.      Bangkitan Parsial (bangkiat fokal).satu area otak,tidak menyebar ke anggota tubuh lain
1.      Bangkitan parsial sederhana, satu area otak,satu gerakan otot/sensori
2.      Bangkitan parsial kompleks,
perubahan sensori kompleks: halusinasi,distorsi mental, kehilangan kesadaran, perubahan kepribadian
Perubahan Motorik: inkontinesia urine,diarrhea,mengungyah
(Karch,2011)
Obat-Obat ANTIEPILEPSI
2.a.1. Untuk mengatasi Bangkitan Grand Mal
            Ex: Hidantoin,barbiturat, obat semacam barbiturat
CARA KERJA OBAT
*      Menstabilkan membran syaraf pada SSP dg mempengaruhi saluran ion—menurunkan eksitabilitas&hipereksitabilitas.
*      Mengurangi konduksi jalur syaraf—sehingga mengurangi respon tonik-klonik,otot,emosional thd stimulus
*      Mengurangi ledakan listrik tiba-tiba
*      sedasi
INDIKASI
ü  Bangkitan tonik-klonik, status epileptikus, pencegahan bangkitan post-bedah syaraf, sedasi,relaksasi otot
KONTRAINDIKASI
Ø  Pada pasien alergi pada salah satu obat antiepilepsi diatas, ibu hamil, ibu menyusui,  penderita kerusakan hati&ginjal
EFEK SAMPING
v  Depresi SSP: depresi, kebingungan,rasa mengantuk, letarghi,kelemahan,konstipasi, mulut kering, anoreksia, aritmia, retensi urine, kehilangna libido, perubahan tekanan darah.
            HIDANTOIN (Efek samping:toksisitas hati,supresi tulang belakang,
hiperplasia gingival, toksisitas seluler, reaksi dermatologis:hirsutisme,kulit wajah kasar), terdiri dari beberapa agens
·         Fenitoin (Dilantin) PO/PARENTERAL
INDIKASI: mengatasi bangkitan tonik-klonik, status epileptikus, mengatasi bangkitan post-bedah syaraf.
Kontraindikasi: penderita kerusakan hati
·         Etotoin (Peganon)
·         Fosfenitoin (Serebiks)  IM/IV
INDIKASI: Mengendalikan Status Epileptikus jangka pendek, mencegah bangkitan post-bedah syaraf.
Kontraindikasi: penderita kerusakan hati&ginjal
IMPLIKASI PERAWAT: Pantau ketat reaksi kardiovaskuler
·         Mefenitoin (Mesantoin)
INDIKASI: Mengobati bangkitan tonik-klonik,mioklonik, parsial(fokal)
Kontraindikasi: penderita kerusakan hati
Efeksampng: toksisitas hati yang berat, supresi sumsum tulang, reaksi dermatologis.
            BARBITURAT dan obat sejenisnya
·         Fenobarbital (Solfoton, Luminal)  PO/PARENTERAL
Menekan konduksi motorik
INDIKASI: Mengendalikan status epileptikus, bangkitan akut, Eklamsia, Tetanus, mengobati bangkitak tonik-klonik,parsial sederhana
·         Pirimidon (Mysoline) PO,dapat dikombinasi dengan agens antiepilepsi lain
INDIKASI: Mengobati bangkitan tonik-klonik,parsial
·         Mefobarbital (Mebaral)
INDIKASI: Mengobati bangkitan tonik-klonik,absence,
Agens ansiolitik/hipnotik.
Efek samping: Sistem Kardiovaskular (hipotensi,bradikardi,kolaps sirkulasi), pernapasan (apnea,hipoventilasi)SSP dan GI tract.
            BENZODIAZEPIN
                        Mengurangi eksitabilitas&konduksi
            Memperkuat efect GABA(gammaaminobutirat acid), merupakan neurotransmitter penghambat yang menstabilkan membran sel syaraf. Kerja di sitem LIMBIK
Efect: relaksasi otot,mengurani ansietas
·         Diazepam (Valium) PO/PARENTERAL/REKTAL
INDIKASI: mengurangi ketegangan, kecemasan, spasme otot,
mengobati kejang berat, status epileptikus, sindrom putus alkohol, pengobatan tetanus, mengatasi kecemasan pra-op.
Kontraindikasi: pengobatan epilepsi jangka panjang.
·         Klonazepam (Klonopin)
INDIKASI: Pengobatan bangkitan absence,mioklonik
2.a.2. Untuk mengatasi Bangkitan Petit Mal
            CARA KERJA OBAT:
*      Menekan bangkitan absence
*      Penghambat jalur saraf otak
KONTRAINDIKASI:
Ø  Pasien yang alergi obat suksinimid, penderita kerusakan hati&ginjal, kehamilan,laktasi, posfiris intermiten.
EFEK SAMPING:
v  Efek depresi pada SSP: depresi, rasa mengantuk, keletihan,ataksia,insomnia,sakit kepala,penglihatan kabur.
v  Depresi pada GI tract: mual, muntah, anoreksia, Weightloss, nyeri pada GI tract, konstipasi dan diare
v  Supresi sumsum tulang, pantitopenia
v  Reaksi dermatologia: prurutus, urtikaria, alopesia, Johnson syndrome
            SUKSINIMID,
Menekan aktivitas listrik abnormalitas otak, terdiri dari beberapa agens:
·         Etosuksimid (Zarotin) PO
·         Metsuksimid (Celontin) PO
Efeksamping; supresi sumsum tulang
·         Fensuksimid (Milontin)
OBAT LAIN MENGATASI BANGKITAN PETIT MAL
ASAM VALPROAT
Mengurangi aktivitas listrik abnormal dalam otak, Meningkatkan aktivitas GABA pada reseptor inhibito, Mengatasi bangkitan mioklonik
INDIKASI: Mengatasi mania, migren, bangkitan parsial
Kontraindikasi: penderita kerusakan hati, kehamilan, laktasi.
ASETAZOLAMID
Sangat efektiv bagi anak-anak
INDIKASI: Glaukoma sudut terbuka, glaukoma sekunder, Sebagai profilaksis dan pengobatan mountain sickness (rasa sesak napas, sakit kepala,, muntah saat di tempat tinggi dg lapisan udara yang tipis), mengurangi edema dalam CHF
Kontra indikasi: Kehamilan, laktasi
ZONISAMIDE(Zonegram)
Menghambat saluran natrium dan kalsium yang sensitiv terhadap voltase—sehingga menstabilkan membran neuron
Mengatur pelepasan neurotransmitter eksitory
INDIKASI: Mengatasi bangkitan absence.
Kontraindikasi: Kehamilan dan Laktasi
Efeksamping: Risiko pembentukan batu ginjal, risiko terjadinya bangkitan.
2.b    Untuk mengatasi Bangkitan Parsial (Fokal)
CARA KERJA OBAT:
*      Untuk mengendalikan bangkitan parsial.
*      Menyetabilkan membran syaraf, dengan jalan mengubah saluran natrium&kalium, meningkatkan aktivitas GABA(neurotransmitter inhibitor).
*      Karbamazepin, okskarbamazepin,felbamat: Terapi tunggal
            KONTRAINDIKASI: Alergi, Supresi sumsum tulang, disfungsi hati berat, kehamilan,
laktasi, batu ginjal.
EFEK SAMPING:
v  Depresi SSP:Rasa mengantuk,keletihan, kelemahan,kebingungan,sakit kepala,insomnia,
v  Depresi GI: mual,muntah, anoreksia,
v   ISPA, meracuni sumsum tulang/supresi sumsum tulang
OBAT-OBAT
·         Karbamazepin (Tegretol,atreol,dll)
Menghambat saluran natrium
INDIKASI: Berkaitan Antidepresan trisiklik,mengobati bangkitan tonik-klonik,neuralgia trigeminal.
      Kontraindikasi: kehamilan, laktasi
·         Klorazepat (Tranxene, Gen-Xene)
INDIKASI: mengatasi kecemasanputus alkohol
Kontraindikasi: kehamilan, laktasi
·         Felbamat (Felbatol)
INDIKASI: mengobati bangkitan pada sindrom Lennox-Gastaut pada anak
Kontraindikasi: kehamilan, laktasi
Efek samping: gagal hati berat, anemia aplastik
·         Gabapentin (Neurotin)
INDIKASI:pengobatan bangkitan orang dewasa%anak(3—12th),mengatasi tremor akibat sklerosis multipel, nyeri neuropati, gangguan bipolar, profilaksis migren
Kontraindikasi: kehamilan, laktasi
·         Lamotigrin (Lamictal)
·         Levetirasetam (Keppra)
·         Okskarbazepin (Trileptal)
·         Tiagabin (Gabiril)
·         Topiramat (Topamax)                                     (Karch,2011)


References:
                Karch, A.M. 2011. Farmakologi Keperawatan. Jakarta: EGC.
                Ritter, J.M. 2008. Clinical Pharmacology and Therapeutic 4edition. London: Arnold Hodder.

0 komentar:

Posting Komentar