Kamis, 18 Desember 2014

MALIGNA NEOPLASM


MALIGNA NEOPLASM



RESUME
Untuk memenuhi matakuliah
Patologi
yang dibina oleh Bu Wiwin Martiningsih, S.Kep. Ns. M.Kep





Oleh
Ilus Fediastari
1201300003
Tingkat IA





logo poltekkes new.jpg
 



















PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
Mei 2013



                                                                MALIGNA NEOPLASM


                Neoplasma ganas merupakan salah satu klasifikasi pertumbuhan sel abnormal. Keganasan sel kanker tumbuh secara cepat, menyebar luas, serta membunuh sel-sel sekitar yang memiliki kemampuan mendestruksi sel normal pada organ asal. Neoplasma ganas menyerbu masuk kedalam kelompok, benang, atau tunggal mencari jalan melalui jaringan sekitar dengan cara destruktif.
                Sel- sel neoplasma ganas yang berproliferasi mampu melepaskan diri dari tumor asal (induk) memasuki sirkulasi darah dan limfa untuk menyebar ke tempat lain . selanjutnya  penetrasi ke tempat lain, dan berproliferasi membentuk tumor sekunder. Proses terputusnya penyebaran neoplasma ganas disebut metastasis.
Metastasis dapat melalui beberapa cara seperti, Invasi pembuluh darahmenimbulkan metastasis hematogen.sel neoplasma menyebar melewati arteri dan vena dan beredara pada sistem limfa/ Metastasis limfogen.
Dengan cara lain neoplasma menginvansi jaringan secara luas dan menyebabkan proliferasi secara massal dan menimbulkan keganasan. Pembedahan Neoplasma ganas juga memiliki risiko menempelnya sel-sel neoplasma dalam peralatan bedah, sehingga dapat menginvansi organ lainnya.
                Cepatnya pertumbuhan sel neoplasma cenderung menggumpalkan pembuluh darah yang mengaliri lokasi pertumbuhan neoplasma dan menguasai serta mengatur supplay darah kaya oksigen. Menyebabkan iskemik dan nekrosis jaringan, merampas nutrisi penting dari jaringan norma, dan membebaskan enzim dan toksikyang merusak jaringan tumor dan jaringan normal.
                Teory perubahan morfologi berdampak pada perubahan fisiologis juga dipakai sebagai dasar teory neoplasma. Perubahan struktur neoplasma yang terjadi karena kesalahan metabolisme aktivitas nukleat menyebabkan pembentukan etoksisk yang bersifat merusak dari tumor ganas yang dihubungkan pada kekurangan deferensiasi sel, karakteristik sel, pertumbuhan, dan kemampuan menyebar dan metastasis.
                Karsinoma dibagi menjadi 2 kategori yaitu solid cancer dan hematologic cancer.
Solid cancer terjadi pada jaringan asal organ tubuh yang berbentuk padat,memiliki massa. Yang awalnya dibatasi oleh jaringan/organ khusus. Sel tumor yang mengalami lesi berisiko kehilangan bagian sel neoplasma dab dilepaskan dari kumpulan tumor primer dan beredar melintasi darah,sitem limfa, selanjutnya memproduksi metastasis pada tempat penetrasi dan berkembang menjadi tumor sekunder
                Hematologic cancer,merupakan carsinoma yang mempengaruhi pembentukan sel darah dan dapat melintasi sirkulasi darah dan sistem limfa, dan merupakan pemicu pengakit lain (tumor)
                Fenotip Maligna neoplasma pada jaringan,menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
1.       Anaplasia (kekurangan deferrensiasi sel)
2.       Cytoplasmic basophilia, terjadi peningkatan ribosom
3.       Hiperthropy nukleus
4.       Peningkatan jumlah nukleus
5.       Peningkatan index mitosis (pembelahan sel autosomal)
6.       Abnormalitas bentuk hasil pembelahan
7.       Variasi bentuk dan ukuran sel
8.       Peningkatan rasio nukleus—sitoplasma
Identifikas secara histologi:
1.       Sel organ yang memiliki ukuran abnormal
2.       Lesi pada pigment kulit (dysplastic naevi)
3.       Tumor jaringan lunak
Lesi mendahului tumor merupakan pemicu utama pada salah satu jenis dari perjalan alamiah carsinoma.  Diantara bentuk lepasan sel, beberapa lesi memproduksi kembali jenis jaringan carsinoma. Saluran carsinoma in situ  dapat digolongkan dan dimasukkan dalam klasifikasi menurut deferensiasi sel. Perkembangan carsinoma secara In situ, berkembang pada organ asal dan disebut sebagai tumor primer. Tumor primer dibatasi organ-organ lain lain sehingga perkembangannya bersifat lokal. Melanoma in situ dapat dikenali sebagai sebuah fase dalam perkembangan tumor melanoma. Displasia berkerja dalam menggambarkan perubahan dari binigna menjai maligna (pre—maligna )
Sel lepasan lesi yang masuk ke dalam sirkulasi darah dan sistem limfa, akan menempel atau berpenetrasi pada organ di luar organ asal secara ex situ dalam tubuh dan dalam pertumbuhannya disebut sebagai Tumor sekunder. Tumor ini sebagai pemicu timulnya penyakit baru.
Sifat—sifat neoplasna ganas:
1.       Tumbuh lebih cepat secara progresif, jika tidak dibuang
2.       sangat tidak teratur
3.       tidak berkapsul
4.       sulit dipisahkan dari organ asalnya
Klasifikasi Tumor, Kenampakan jaringan khusus dan essential:
1.       Index (petunjuk) mitosis
2.       Infiltrasi Lymphocytic
3.       Perluasan& jenis nekrosis jaringan
4.       Kehadiran gangguan pre tumor
5.       Jenis lesi lama pada tumor
Menurut penyebarannya carsinoma dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu,
1.       Hematologycal malignancies (kanker yang berkembang pada sel darah),
Sebagai contoh: leukaemia akut, limfoid leukimia kronik, penyakit Hodgkin’s,
Non_Hodgkins linfoma, Myeloma.
2.       Bone & soft tissue malignancies (kanker pada sel tulang dan jaringan lunak)
Sangat jarang dan terhitung kira – kira hanya 0,2% dari keseluruhan kasus kanker. Sebagai contohnya: Osteosarcoma, Ewings sarcoma, Tumor tulang primer lainnya,
Jaringan lunak sarcoma.
3.       Carsinoma yang tidak diketahui lokasi primernya
Presentasi yang ditemukan dalam kasus nyata adalah 15% dari penemuan baru,
Sebelum menerima diagnose, hal dibawah ini penting bahwa pasien seharusnya: menceritakan riwayat, melakukam pemeriksaan fisik klinis lengkap meliputu rectal, pelvis, dan kel mammae, pemeriksaan tambahan.



Daftar Rujukan:
Cassidy J., Bissets D.,dan Obe R.A.J.S. 2002. Oxford Handbook of Oncology. United states:
Oxford Press.
                Silvia dan Lorraine. 1995. Patofisiologi. Jakarta: EGC
                Hand out .

0 komentar:

Posting Komentar