LAPORAN
PENDAHULUAN TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH
TUGAS
INDIVIDU
Untuk memenuhi matakuliah
Keperawatan Anak 1
yang dibina oleh Ibu Triana Setijaningsih, S.Pd., M.Kes.
Oleh
Ilus Fediastari
1201300003
Tingkat 2A
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
September 2013
LAPORAN
PENDAHULUAN TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH
PENGERTIAN:
Anak
Pra sekolah merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3-6 tahun
yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang stabil dan perkembangan psikis yang
pesat karena dorongan rasa keingintahuan.
PERKEMBANGAN
FISIK:
Laju
pertumbuhan lambat, Perubahan susunan gigi &perkembangan indra penglihatan,
Perubanhan pertumbuhan tulang,khususnya kaki.
Laju Pertumbuhan:
Periode
preschool merupakan salah satu pertumbuhan yang lambat. Laju berat anak
mencapai 1,4 – 2,3 kg tiap tahun. Laju tinggi anak sekitar 6,3 cm tiap tahun.
Karena laju peningkaatan yang proporsional inilah anak berusia 5 tahun terlihat
lebih kurus. Selanjutnya kemampuan motorik berkembang dengan cepat.
Laju Pertumbuhan Gigi:
Pada
usia 6 tahun, Susunan tulang tengkorak anak-anak sudah mencapai 90% dari
susunan ukuran dewasa. Pertumbuhan gigi non-permanen telah muncul secara
komplet pada awal masa preschool. Menjelang akhir fase preschool gigi non
permanent mulai digantikan dengan gigi permanent.
Perkembangan Indra Penglihatan
Meskipun
Indra perasa dan pembau anak-anak preschool tajam. Perkembangan indra
penglihatan masih belum matang pada usia 3 tahun. Koordinasi mata dan tangan
baik,namun perkiraan jarak masih kurang sempurna,hal ini memicu risiko benturan
dan jatuh.
Selama
periode pra sekolah, Indra penglihatan anak seharusnya di chek secara teratur
pada suatu Layar(snellen chart) untuk menyelidiki adanya ambylopia. Pada usia 6th anak-anak dapat mencapai visus 20/20.
Namun kematangan kedalaman presepsi tercapai pada umur 8-10 tahun.
Pertumbuhan Tulang
Diantara
3-6 usia kelahirannya.. Pertumbuhan tulang terbaik terjadi pada kaki. Hal
diatas menyebabkan peubahan cara berjalan. Serta peningkatan control telapak
tangan dan kaki.
PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL
Pada periode prasekolah anak-anak mengalami peningkatan
proses berpikir dan ketrampilan. Teori perkembangan kognitif menurut “Piaget” pada anak.
Teori kognitif piaget.Pra-operasional
(2-7th), PIAGET
Anak mulai menjelaskan dunia mdengan kata-kata dan
gambar, yang mencerminkan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan
informasi sensoris dan tindakan fisik.
Perkembangan kognitif: Proses berfikir menjadi
internalisasi: tidak sistematis & mengandalkan intuisi. Pengunaan simbol
meningkat . Pengertian berdasarkan penampilan dan kejadian yang dilihatnya.
Dunianya EGOSENTRIS: Mengidentifikasi benda berdasarkan
warna, bentuk, jumlah
Perkembangan Bahasa
Antara
usia 3-5 th Perkembangan bahasa cepat secara umum, ditandai dengan kebanyakan
anak usia 3 th dapat menyusun kalimat sederhana , Tapi cara bicara masih
memiliki banyak keraguan dan pengulangan, dengan tujuan mencari kata-kata yang benar. Kegagapan dapat
berkembang dalam periode ini tapi biasanya hilang dalam 3-6 bulan. Pada akhir
usia 5 th vocabulary meningkat lebih dari 1500 kata sejak usia 2 tahun.
Menurut
PIAGET kognitif anak masih mengarah ke EGOSENTRIS, sehingga anak anak
usia 3 tahun sering menggunakan “non-communicative language”. Mereka sering bicara
dengan diri sendiri,mainannya, hewan peliharaannya tanpa tujuan yang jelas ,
dan hanya untuk kesenangan.
Anak
usia 4 th menggunakan bahasa komunikativ menggunakan kata-kata untuk
menyalurkan info yang mereka perlukan &rasakan.
Anak
usia 4-5 th menggunakan kata-kata nakal/tidak sopan. Para perawat harus
membimbing para orang tua untuk memantau pergaulan anak.
Berikut
ini adalah penyebab keterlambatan/kesulitan perkembangan bahasa:
a. Gangguan
pendengaran/masalah fisik
b. Kurangnya
stimulus
c. Overprotection
d. Kurangnya
minat/penolakan terhadap orang tua
Metode
yang merangsang perkembangan bahasa:
a. Membaca
b. Bicara
dengan anak tentang gambar-gambar di buku cerita
c. Menunjukan
pujian,penerimaan,kata-kata motivasi
Perkembangan
Imajinasi
Anak-anak preschool telah belajar
untuk berfikir tentang sesuatu tanpa melihat suatu benda secara konkret, untuk
digambarkan/diimajinasikan. Dalam perkembangan normal disebut MAGICAL THINGKING. Hal diatas membuat
mereka sulit untuk memisahkan fantasi dari realitas.
Anak masa pra sekolah percaya bahwa
perkataan/pikiran nya dapat membuat benda nyata & kepercayaan ini memiliki
dampak yang positif atau negatif. Para perawat harus mengarahkan orang tua
untuk memberikan anak anak kata-kata yang menenangkan bahwa hal ini tidak
benar.
Imajinasi membuat anak preschool
menjadi karakter yang untuk dongeng, permainan sederhana, tv, Namun dengan
batasan bahwa acara yang disampaikan tidak mengandung unsur kesedihan, maupun
menakutkan.
Selama periode Prasekolah, anak
sering mengimajinasikan bahwa teman khayalannya itu nyata bagi mereka. Peran
perawat dalam hal ini adalah menjelaskan kepada orang tua bahwa hal ini
merupakan tingkah laku yang normal.
Dalam
keadaan gelap dan sepi anak-anak sering berimajinasi sehingga kesulitan tidur adalah
biasa.
Teori
Psikososial menurut ERIKSON :
Preschool : INNISIATIV Vs RASA BERSALAH.
Anak preschool menghadapi lebih
banyak tantangan saat memasuki dunia yang lebih luas. Perilaku yang aktif dan
memiliki tujuan diperlukan untuk menghadapi tantangan ini. Anak diminta untuk
memikirkan tanggung jawab terhadap tubuh, perilaku, mainan, dan hewan
peliharaan mereka. Meskipun demikian, Rasa bersalah yang tidak nyaman dapat
muncul, jika anak tidak bertanggung jawab dan dibuat merasa sangat cemas,
Erickson memiliki pandangan positif pada tahap ini. Ia percaya bahwa “Sebagian
besar rasa bersalah dengan cepat digantikan rasa ingin berprestasi”
PERKEMBANGAN
SEXUAL
FREUD: Periode “oedipal” /fhalic (genital).
Selama tahap phalic, kesenangan terfokus pada alat kelamin saat anak laki-laki
dan perempuan menyadari bahwa memanipulasi diri itu menyenangkan. Menurut FREUD
Oedipus complex adalah perkembangan
anak mengenai keinginan yang kuat untuk menggantikan orang tua yang berjenis
kelamin sama dan menikmati kasih sayang orang tua yang berjenis kelamin
berbeda.
Ada
kesadaran peran sex dan organ sexual. Secara
umum berkembang dengan emosi yang kuat, untuk menyukai orang tua yang berlawanan
jenis. Anak-anak ingin tahu tentang genetalia nya. Hal ini membuat orang tua tidak
nyaman & membuat respon ke anak bahwa sex itu kotor dan tidak sopan.
Peran perawat harus memberi pengertian bpada orang tua
bahwa keingintahuan anak tentang sex itu NORMAL, dan merupakan bagian alamiah
terhadap diri sendiri dan seisi dunia.
Informasi dari orang tua dapat membantu anak mengembangkan sikap positif
secara sexual sebagai mahkluk seksual.
PERKEMBANGAN
SOSIAL
Aktivitas jasmani semakin meningkat.
Bermain
Salah
satu aktivitas pembelajaran dalam bermain pada usia 3 th adalah “permainan imitative”
(peniruan). Misalnya anak usia sekolah biasanya berpura-pura menjadi ibu,
berpura-pura menjadi guru, dsb. Macam –macam permainan lagi juga tidak kalah
penting seperti: Drama, Team work,pergaulan juga sangat bermanfaat bagi
perkembangan sosial anak preschool. Permainan yang dianjurkan adalah yang
bergenre team work, untuk meningkatkan interaksi sosial terhadap orang lain,
batasi menonton tv,karena akan menghambat kemampuan bersosialisasi. Menggambar
adalah sarana untuk belajar mengekspresikan diri sendiri
Dalam
masa ini anak preschool memiliki kebiasaan unik yang disebut dengan “Unoccupied behavior”. Misalnya: melamun,
mengigit jari/ memainkan pakaianny tanpa tujuan yang jelas.
Agression
(serangan)
Anak
harus dipahamkan bahwa menyerang,memukul,menendang, untuk melampiaskan
kekesalannya, merupakan tindakan yang tidak dapat diterima oleh orang lain.
Disiplin
Kedisiplinan
harus selalu diajarkan , agar anak preschool tetap dalam kendali orangtua.
NUTRISI
Periode preschool merupakan fase pertumbuhan stabil sehingga
anak harus mengonsumsi makanan yang berkualitas =,dan bergisi tinggi, daripada
berjumlah yang banyak, untuk menghindari obesitas.
Namun protein diperlukan untuk melanjutkan pertumbuhan
otot dan sebagai nutrisi untuk menopang kepadatan aktivitas si anak.
Dalam periode ini nafsu makan anak cenderung
berubah-ubah. Untuk orang tua harus mimiliki siasat untuk menyiasati agar
makanan lebih menarik. Porsi makanan lebih kecil dari porsi dewasa, sehingga
anak preschool perlu diberi suplement serta snack yang bernutriisi. 2 – 3gelas
susu/ hari. Perkembangan anak preschool memperlihatkan kemandirian untuk makan
sendiri.
Usia 3th: anak
mencicipi makanan sambil menirukan mimic orang dewasa, misalkan makan dengan
jari, minum masih berceceran.
Usia 4th: lebih terlatih,
dengan alat makan
Usia 5th: anak makan
dengan alat makan dengan baik, dan dapat memotong makanannya sendiri, dapat
diberi latihan table manners.
PROMOSI
DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Check-Ups Routine
Imunisasi
DPT(Diphteri-Tetanus-Pertusis), Polio, MMR(Measles-Mumps-Rubella) antara usia
4-6.
Recomendasi:
Urinalisis, hematokrit. Lead level, Tuberculin skin test, (DDST)Denver Developmental
Screening test, Periksa kesehatan gigi.
Pengajaran
Keluarga
·
Mengajari Mandi
Anak usia preschool lebih baik dimandikan
dengan air hangat (49C). Harus dapat membersihkan bagian tubuh dirinya sendiri,
misalnya: mata,telinga,leher,wajah dengan pantauan ekstra dari orang tua.
Dampingi anak dengan mainan pada aat mandi, dan biasakan mencuci tangan sebelum
& sesudah makan,setelah dari kamar mandi.
·
Mengajari Merawat Gigi
Anak-anak preschool diajari
menggosok gigi, setelah itu para orang tua mengechek kebersihan gigi dan gusi.
Anak preschool haruslah makan makanan yang sehat, misalnya:buah, sayur,keju
import,permen,cake,serta permen karet.
Pemilihan
Pakaian, Toilet training, pencegahan kecelakaan,Pencegahan infeksi, juga perlu pendapatkan pelatihan yang khusus.
Mengenai
kebutuhan tidur sering terbangun dari tidur merupakan hal yang biasa, karena
mimpi buruk sering terjadi.
ANAK PRESCHOOL DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
Anak preschool yang dirawat di Rumah
Sakit memiliki pengalaman ketakutan, mengerikan. Seharusnya anak perlu
dijelaskan mengenai prosedur dan kenalkan anak dengan alat medis. Serta
sediakan area bermain & maina yang bisa digunakan di bed.
Suherman
(2000) menjelaskan secara ringkas tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5
tahun sebagai berikut:
1) Berdiri dengan satu kaki (gerakan kasar)
2) Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)
3) Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan kecerdasan)
4) Dapat mencuci
tangan sendiri (bergaul dan mandiri)
PROSES
KEPERAWATAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DENGAN GANGGUAN KOGNITIF
ASSESSMENT
Interview dan lakukan
pemeriksaan fisik dengan mendetail.
Kumpulkan informasi tentang perilaku anak, keseharian anak
dan batasan perilaku personal.
DIAGNOSA
·
Kurangnya Perawatan Diri: Mandi/Kebersihan,
Pemilihan Pakaian, Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, Dan Toileting berhubungan
dengan gangguan kognitif / neuromuskular / keduanya.
·
Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan
dengan gangguan kemampuan penerimaan / pengekspresian.
·
Keterlambatan Pertumbuhan dan
Perkembangan berhubungan dengan ketidakmampuan fisik dan mental.
·
Risiko Injury berhubungan dengan
gangguan fisik/neurologis/keduanya
·
Koping Keluarga Terkompromi berhubungan
dengan stress emosional / kesedihan
·
Risiko Isolasi Sosial (Keluarga/anak)
berhubungan dengan rasa ketakutan dan rasa malu terhadap tingkah laku dan
penampilan anak.
IDENTIFIKASI KRITERIA HASIL DAN
PERENCANAAN
Tujuan
Utama:
Peningkatan
perawatan diri (sesuai kemampuan anak)
Mendorong
komunikasi antara anak dengan perawat
Peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai level tertinggi
dari fungsi fisik maupun psikis. (sesuai kemampuananak).
Pencegahan Injury
Tujuan untuk keluarga:
Peningkatan koping keluarga dan pencegahan isolasi sosial.
IMPLEMENTASI
·
Peningkatan perawatan diri
·
Mendorong kemampuan komunikasi
·
Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan
Kekurangan perawatan diri
Pencegahan Injury
Peningkatan koping keluarga
Pencegahan isolasi sosial
EVALUASI
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (OUTCOME)
·
Tujuan: Aak akan mengembangkan
kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri melalui kemampuanya sendiri.
Kriteria
hasil: Anak melakukan kebiasaan dasar hyegine, seperti berpakaian, makan,
kemampuan toileting dengan kemampuannya melalui dukungan dan pengawasan.
·
Tujuan: Kemampuan komunikasi anak
meningkat
Kriteria hasil: Anak dapat berkomunikasi
secara dasar untuk memenuhi kebutuhannya kepada keluarga/orang lain.
·
Tujuan: Anak dapat mencapai peristiwa
penting pada fase pertumbuhan dan perkembangan menurut usia: Keluarga dapat
mengerti secara verbal pada perkembangan anak
Kriteria
hasil: Anak mencapai level tertinggi dari fungsi perkembangan mental sesuai
usianya. Keluarga mengidentifikasi level perkembangan dan tujuan setting
realistik
·
Tujuan: Anak aman dari injury melalui
asuhan perawat dan akan belajar dengan aturan dasar
Kriteria hasil: Anak terhindar dari injury dan
bekerja sama dengan aturan dasarsesuai kemampuannya
·
Tujuan: Koping keluarga yang efektif
sesuai diagnosis
Kriteria hasil: Keluarga memiliki perasaan
secara verbal, berkabung menyadari
karena kehilangan anak yang sempurna dan menyediakan perawatan yang
cocok untuk membantu anak mencapai fungsi optimum
·
Tujuan: Keluarga dapat berinteraksi
dengan kelompok sosial dan jaringan pendukung.
Kriteria
hasil: Keluarga bebas mengekspresikan perasaan dan perhatian kepada anak.
Membuat hubungan pendukung sistem, dan memantapkan hubungan antara keluarga
dengan anak-anak hgangguan kognitif lainnya.
DAFTAR
RUJUKAN
Nancy T. Hatfield. 2008. Pediatric Nurse 7th Edition. China:
Walters Kluwer.
Ikatan
Dokter Anak Indonesia. 2002. Tumbuh
Kembang Anak & Remaja. Jakarta:
Sagung
Selo.
Hugh
Jolly, Dr. 1989. 5 Tahun yang Pertama. Jakarta:
Mitra Utama
John
W. Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta:
Erlangga.
Child Care Handbook. Parents Guide. 2002.
Ceridian Corporation.
0 komentar:
Posting Komentar