Kamis, 18 Desember 2014

ASUHAN KEPERAWATAN Tumbuh kembang Preschool


LAPORAN PENDAHULUAN TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH





TUGAS INDIVIDU
Untuk memenuhi matakuliah
Keperawatan Anak 1
yang dibina oleh Ibu Triana Setijaningsih, S.Pd., M.Kes.





Oleh
Ilus Fediastari
1201300003
Tingkat 2A






















PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN BLITAR
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MALANG
September 2013
LAPORAN PENDAHULUAN TUMBUH KEMBANG ANAK PRA SEKOLAH
PENGERTIAN:
Anak Pra sekolah merupakan fase pertumbuhan dan perkembangan anak usia 3-6 tahun yang ditandai dengan pertumbuhan fisik yang stabil dan perkembangan psikis yang pesat karena dorongan rasa keingintahuan.
PERKEMBANGAN FISIK:
Laju pertumbuhan lambat, Perubahan susunan gigi &perkembangan indra penglihatan, Perubanhan pertumbuhan tulang,khususnya kaki.
            Laju Pertumbuhan:
Periode preschool merupakan salah satu pertumbuhan yang lambat. Laju berat anak mencapai 1,4 – 2,3 kg tiap tahun. Laju tinggi anak sekitar 6,3 cm tiap tahun. Karena laju peningkaatan yang proporsional inilah anak berusia 5 tahun terlihat lebih kurus. Selanjutnya kemampuan motorik berkembang dengan cepat.
            Laju Pertumbuhan Gigi:
Pada usia 6 tahun, Susunan tulang tengkorak anak-anak sudah mencapai 90% dari susunan ukuran dewasa. Pertumbuhan gigi non-permanen telah muncul secara komplet pada awal masa preschool. Menjelang akhir fase preschool gigi non permanent mulai digantikan dengan gigi permanent.
            Perkembangan Indra Penglihatan
Meskipun Indra perasa dan pembau anak-anak preschool tajam. Perkembangan indra penglihatan masih belum matang pada usia 3 tahun. Koordinasi mata dan tangan baik,namun perkiraan jarak masih kurang sempurna,hal ini memicu risiko benturan dan jatuh.
Selama periode pra sekolah, Indra penglihatan anak seharusnya di chek secara teratur pada suatu Layar(snellen chart) untuk menyelidiki adanya ambylopia. Pada usia 6th anak-anak dapat mencapai visus 20/20. Namun kematangan kedalaman presepsi tercapai pada umur 8-10 tahun.
            Pertumbuhan Tulang
Diantara 3-6 usia kelahirannya.. Pertumbuhan tulang terbaik terjadi pada kaki. Hal diatas menyebabkan peubahan cara berjalan. Serta peningkatan control telapak tangan dan kaki.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
            Pada periode prasekolah anak-anak mengalami peningkatan proses berpikir dan ketrampilan. Teori perkembangan kognitif menurut “Piaget” pada anak.
Teori kognitif piaget.Pra-operasional (2-7th), PIAGET
            Anak mulai menjelaskan dunia mdengan kata-kata dan gambar, yang mencerminkan peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.
            Perkembangan kognitif: Proses berfikir menjadi internalisasi: tidak sistematis & mengandalkan intuisi. Pengunaan simbol meningkat . Pengertian berdasarkan penampilan dan kejadian yang dilihatnya.
Dunianya EGOSENTRIS: Mengidentifikasi benda berdasarkan warna, bentuk, jumlah
            Perkembangan Bahasa
Antara usia 3-5 th Perkembangan bahasa cepat secara umum, ditandai dengan kebanyakan anak usia 3 th dapat menyusun kalimat sederhana , Tapi cara bicara masih memiliki banyak keraguan dan pengulangan, dengan tujuan mencari  kata-kata yang benar. Kegagapan dapat berkembang dalam periode ini tapi biasanya hilang dalam 3-6 bulan. Pada akhir usia 5 th vocabulary meningkat lebih dari 1500 kata sejak usia 2 tahun.
Menurut PIAGET kognitif anak masih mengarah ke EGOSENTRIS, sehingga anak anak usia 3 tahun sering menggunakan “non-communicative language”. Mereka sering bicara dengan diri sendiri,mainannya, hewan peliharaannya tanpa tujuan yang jelas , dan hanya untuk kesenangan.
Anak usia 4 th menggunakan bahasa komunikativ menggunakan kata-kata untuk menyalurkan info yang mereka perlukan &rasakan.
Anak usia 4-5 th menggunakan kata-kata nakal/tidak sopan. Para perawat harus membimbing para orang tua untuk memantau pergaulan anak.
Berikut ini adalah penyebab keterlambatan/kesulitan perkembangan bahasa:
a.       Gangguan pendengaran/masalah fisik
b.      Kurangnya stimulus
c.       Overprotection
d.      Kurangnya minat/penolakan terhadap orang tua
Metode yang merangsang perkembangan bahasa:
a.       Membaca
b.      Bicara dengan anak tentang gambar-gambar di buku cerita
c.       Menunjukan pujian,penerimaan,kata-kata motivasi
Perkembangan Imajinasi
            Anak-anak preschool telah belajar untuk berfikir tentang sesuatu tanpa melihat suatu benda secara konkret, untuk digambarkan/diimajinasikan. Dalam perkembangan normal disebut MAGICAL THINGKING. Hal diatas membuat mereka sulit untuk memisahkan fantasi dari realitas.
            Anak masa pra sekolah percaya bahwa perkataan/pikiran nya dapat membuat benda nyata & kepercayaan ini memiliki dampak yang positif atau negatif. Para perawat harus mengarahkan orang tua untuk memberikan anak anak kata-kata yang menenangkan bahwa hal ini tidak benar.
            Imajinasi membuat anak preschool menjadi karakter yang untuk dongeng, permainan sederhana, tv, Namun dengan batasan bahwa acara yang disampaikan tidak mengandung unsur kesedihan, maupun menakutkan.
            Selama periode Prasekolah, anak sering mengimajinasikan bahwa teman khayalannya itu nyata bagi mereka. Peran perawat dalam hal ini adalah menjelaskan kepada orang tua bahwa hal ini merupakan tingkah laku yang normal.
Dalam keadaan gelap dan sepi anak-anak sering berimajinasi sehingga kesulitan tidur adalah biasa.
Teori Psikososial menurut ERIKSON : Preschool : INNISIATIV Vs RASA BERSALAH.
            Anak preschool menghadapi lebih banyak tantangan saat memasuki dunia yang lebih luas. Perilaku yang aktif dan memiliki tujuan diperlukan untuk menghadapi tantangan ini. Anak diminta untuk memikirkan tanggung jawab terhadap tubuh, perilaku, mainan, dan hewan peliharaan mereka. Meskipun demikian, Rasa bersalah yang tidak nyaman dapat muncul, jika anak tidak bertanggung jawab dan dibuat merasa sangat cemas, Erickson memiliki pandangan positif pada tahap ini. Ia percaya bahwa “Sebagian besar rasa bersalah dengan cepat digantikan rasa ingin berprestasi”
PERKEMBANGAN SEXUAL
FREUD: Periode “oedipal” /fhalic (genital). Selama tahap phalic, kesenangan terfokus pada alat kelamin saat anak laki-laki dan perempuan menyadari bahwa memanipulasi diri itu menyenangkan. Menurut FREUD Oedipus complex adalah perkembangan anak mengenai keinginan yang kuat untuk menggantikan orang tua yang berjenis kelamin sama dan menikmati kasih sayang orang tua yang berjenis kelamin berbeda.
Ada  kesadaran peran sex dan organ sexual. Secara umum berkembang dengan emosi yang kuat, untuk menyukai orang tua yang berlawanan jenis. Anak-anak ingin tahu tentang genetalia nya. Hal ini membuat orang tua tidak nyaman & membuat respon ke anak bahwa sex itu kotor dan tidak sopan.
            Peran perawat harus memberi pengertian bpada orang tua bahwa keingintahuan anak tentang sex itu NORMAL, dan merupakan bagian alamiah terhadap diri sendiri dan seisi dunia.  Informasi dari orang tua dapat membantu anak mengembangkan sikap positif secara sexual sebagai mahkluk seksual.
PERKEMBANGAN SOSIAL
            Aktivitas jasmani semakin meningkat.
Bermain
Salah satu aktivitas pembelajaran dalam bermain pada usia 3 th adalah “permainan imitative” (peniruan). Misalnya anak usia sekolah biasanya berpura-pura menjadi ibu, berpura-pura menjadi guru, dsb. Macam –macam permainan lagi juga tidak kalah penting seperti: Drama, Team work,pergaulan juga sangat bermanfaat bagi perkembangan sosial anak preschool. Permainan yang dianjurkan adalah yang bergenre team work, untuk meningkatkan interaksi sosial terhadap orang lain, batasi menonton tv,karena akan menghambat kemampuan bersosialisasi. Menggambar adalah sarana untuk belajar mengekspresikan diri sendiri
Dalam masa ini anak preschool memiliki kebiasaan unik yang disebut dengan “Unoccupied behavior”. Misalnya: melamun, mengigit jari/ memainkan pakaianny tanpa tujuan yang jelas.
            Agression (serangan)
Anak harus dipahamkan bahwa menyerang,memukul,menendang, untuk melampiaskan kekesalannya, merupakan tindakan yang tidak dapat diterima oleh orang lain.
            Disiplin
Kedisiplinan harus selalu diajarkan , agar anak preschool tetap dalam kendali orangtua.
NUTRISI
            Periode preschool merupakan fase pertumbuhan stabil sehingga anak harus mengonsumsi makanan yang berkualitas =,dan bergisi tinggi, daripada berjumlah yang banyak, untuk menghindari obesitas.
            Namun protein diperlukan untuk melanjutkan pertumbuhan otot dan sebagai nutrisi untuk menopang kepadatan aktivitas si anak.
            Dalam periode ini nafsu makan anak cenderung berubah-ubah. Untuk orang tua harus mimiliki siasat untuk menyiasati agar makanan lebih menarik. Porsi makanan lebih kecil dari porsi dewasa, sehingga anak preschool perlu diberi suplement serta snack yang bernutriisi. 2 – 3gelas susu/ hari. Perkembangan anak preschool memperlihatkan kemandirian untuk makan sendiri.
Usia 3th: anak mencicipi makanan sambil menirukan mimic orang dewasa, misalkan makan dengan jari, minum masih berceceran.
Usia 4th: lebih terlatih, dengan alat makan
Usia 5th: anak makan dengan alat makan dengan baik, dan dapat memotong makanannya sendiri, dapat diberi latihan table manners.
PROMOSI DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
            Check-Ups Routine
Imunisasi DPT(Diphteri-Tetanus-Pertusis), Polio, MMR(Measles-Mumps-Rubella) antara usia 4-6.
Recomendasi: Urinalisis, hematokrit. Lead level, Tuberculin skin test, (DDST)Denver Developmental Screening test, Periksa kesehatan gigi.
Pengajaran Keluarga
·         Mengajari Mandi
            Anak usia preschool lebih baik dimandikan dengan air hangat (49C). Harus dapat membersihkan bagian tubuh dirinya sendiri, misalnya: mata,telinga,leher,wajah dengan pantauan ekstra dari orang tua. Dampingi anak dengan mainan pada aat mandi, dan biasakan mencuci tangan sebelum & sesudah makan,setelah dari kamar mandi.
·         Mengajari Merawat Gigi
            Anak-anak preschool diajari menggosok gigi, setelah itu para orang tua mengechek kebersihan gigi dan gusi. Anak preschool haruslah makan makanan yang sehat, misalnya:buah, sayur,keju import,permen,cake,serta permen karet.
Pemilihan Pakaian, Toilet training, pencegahan kecelakaan,Pencegahan infeksi,  juga perlu pendapatkan pelatihan yang khusus.
Mengenai kebutuhan tidur sering terbangun dari tidur merupakan hal yang biasa, karena mimpi buruk sering terjadi.


ANAK PRESCHOOL DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
            Anak preschool yang dirawat di Rumah Sakit memiliki pengalaman ketakutan, mengerikan. Seharusnya anak perlu dijelaskan mengenai prosedur dan kenalkan anak dengan alat medis. Serta sediakan area bermain & maina yang bisa digunakan di bed.
Suherman (2000) menjelaskan secara ringkas tugas-tugas perkembangan anak usia 4 - 5 tahun sebagai berikut:
1) Berdiri dengan satu kaki (gerakan kasar)
2) Dapat mengancingkan baju (gerakan halus)
3) Dapat bercerita sederhana(bahasa bicara dan kecerdasan)
4) Dapat mencuci tangan sendiri (bergaul dan mandiri)

PROSES KEPERAWATAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DENGAN GANGGUAN KOGNITIF
ASSESSMENT
          Interview dan lakukan pemeriksaan fisik dengan mendetail.
            Kumpulkan informasi tentang perilaku anak, keseharian anak dan batasan perilaku personal.
DIAGNOSA
·         Kurangnya Perawatan Diri: Mandi/Kebersihan, Pemilihan Pakaian, Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, Dan Toileting berhubungan dengan gangguan kognitif / neuromuskular / keduanya.
·         Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan gangguan kemampuan penerimaan / pengekspresian.
·         Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan berhubungan dengan ketidakmampuan fisik dan mental.
·         Risiko Injury berhubungan dengan gangguan fisik/neurologis/keduanya
·         Koping Keluarga Terkompromi berhubungan dengan stress emosional / kesedihan
·         Risiko Isolasi Sosial (Keluarga/anak) berhubungan dengan rasa ketakutan dan rasa malu terhadap tingkah laku dan penampilan anak.
IDENTIFIKASI KRITERIA HASIL DAN PERENCANAAN
Tujuan Utama:
Peningkatan perawatan diri (sesuai kemampuan anak)
Mendorong komunikasi antara anak dengan perawat
Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan untuk mencapai level tertinggi dari fungsi fisik maupun psikis. (sesuai kemampuananak).


Pencegahan Injury
Tujuan untuk keluarga: Peningkatan koping keluarga dan pencegahan isolasi sosial.
IMPLEMENTASI
·         Peningkatan perawatan diri
·         Mendorong kemampuan komunikasi
·         Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan
Kekurangan perawatan diri
Pencegahan Injury
Peningkatan koping keluarga
Pencegahan isolasi sosial
EVALUASI TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (OUTCOME)
·         Tujuan: Aak akan mengembangkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri melalui kemampuanya sendiri.
Kriteria hasil: Anak melakukan kebiasaan dasar hyegine, seperti berpakaian, makan, kemampuan toileting dengan kemampuannya melalui dukungan dan pengawasan.
·         Tujuan: Kemampuan komunikasi anak meningkat
 Kriteria hasil: Anak dapat berkomunikasi secara dasar untuk memenuhi kebutuhannya kepada keluarga/orang lain.
·         Tujuan: Anak dapat mencapai peristiwa penting pada fase pertumbuhan dan perkembangan menurut usia: Keluarga dapat mengerti secara verbal pada perkembangan anak
Kriteria hasil: Anak mencapai level tertinggi dari fungsi perkembangan mental sesuai usianya. Keluarga mengidentifikasi level perkembangan dan tujuan setting realistik
·         Tujuan: Anak aman dari injury melalui asuhan perawat dan akan belajar dengan aturan dasar
 Kriteria hasil: Anak terhindar dari injury dan bekerja sama dengan aturan dasarsesuai kemampuannya
·         Tujuan: Koping keluarga yang efektif sesuai diagnosis
 Kriteria hasil: Keluarga memiliki perasaan secara verbal, berkabung menyadari  karena kehilangan anak yang sempurna dan menyediakan perawatan yang cocok untuk membantu anak mencapai fungsi optimum
·         Tujuan: Keluarga dapat berinteraksi dengan kelompok sosial dan jaringan pendukung.
Kriteria hasil: Keluarga bebas mengekspresikan perasaan dan perhatian kepada anak. Membuat hubungan pendukung sistem, dan memantapkan hubungan antara keluarga dengan anak-anak hgangguan kognitif lainnya.

DAFTAR RUJUKAN
Nancy T. Hatfield. 2008. Pediatric Nurse 7th Edition. China: Walters Kluwer.
            Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2002. Tumbuh Kembang Anak & Remaja. Jakarta:
Sagung Selo.
            Hugh Jolly, Dr. 1989. 5 Tahun yang Pertama. Jakarta: Mitra Utama
            John W. Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.
            Child Care Handbook. Parents Guide. 2002. Ceridian Corporation.

0 komentar:

Posting Komentar